Mahasiswa Unusa Berintelektual dengan anti kekerasan seksual, anti perundungan menjadi remaja asyik tanpa usik

 




Surabaya, Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) telah lama dikenal sebagai individu yang berintelektual dan memiliki semangat yang tinggi dalam membela nilai-nilai positif di masyarakat. Di antara nilai-nilai tersebut adalah perjuangan mereka untuk mewujudkan lingkungan yang bebas dari kekerasan seksual dan perundungan. Dalam blog ini, kita akan menggali lebih dalam mengenai bagaimana mahasiswa UNUSA menjadi agen perubahan dalam menjadikan remaja asyik tanpa usik.


1. Pendidikan dan Kesadaran

Mahasiswa UNUSA berkomitmen untuk meningkatkan pendidikan dan kesadaran terkait isu kekerasan seksual dan perundungan. Mereka aktif mengadakan seminar, diskusi, dan kampanye sosial untuk membuka wawasan masyarakat terhadap dampak negatif dari tindakan ini. Dengan pemahaman yang mendalam, mereka memberikan informasi dan sumber daya kepada remaja untuk menghindari situasi berisiko.


2. Dukungan bagi Korban

Sebagai calon pemimpin masa depan, mahasiswa UNUSA juga terlibat dalam membantu korban kekerasan seksual dan perundungan. Mereka mendirikan pusat bantuan dan dukungan, menyediakan tempat aman bagi korban untuk berbicara dan mencari pertolongan. Ini adalah langkah nyata menuju mewujudkan lingkungan yang lebih aman dan empati.


3. Pemberdayaan Remaja

Pemberdayaan remaja adalah salah satu fokus utama mahasiswa UNUSA. Mereka memberikan pelatihan, workshop, dan pengembangan keterampilan kepada remaja untuk meningkatkan kepercayaan diri, kepemimpinan, dan kemandirian. Hal ini membantu remaja menjadi individu yang lebih kuat dan mampu untuk menghindari serta melaporkan tindakan kekerasan dan perundungan.

4. Kampanye Anti Kekerasan Seksual dan Perundungan


Mahasiswa UNUSA tak henti-hentinya melakukan kampanye untuk mendorong perubahan sikap dan perilaku dalam masyarakat. Mereka menggunakan media sosial, seni, dan acara komunitas untuk menyuarakan pesan anti-kekerasan seksual dan anti-perundungan. Dengan demikian, mereka merangsang dialog penting dan membuat perubahan positif dalam masyarakat.


5. Kolaborasi dan Dukungan Bersama


Mahasiswa UNUSA juga bekerja sama dengan organisasi non-pemerintah, pemerintah, dan institusi pendidikan lainnya untuk menciptakan sinergi dalam perjuangan mereka. Mereka menggalang dukungan bersama untuk memperkuat gerakan anti-kekerasan seksual dan anti-perundungan.


Dengan semangat dan komitmen mahasiswa UNUSA, mereka bukan hanya menjadi intelektual yang berprestasi, tetapi juga agen perubahan yang berjuang untuk menjadikan remaja asyik tanpa usik. Mereka membuktikan bahwa pendidikan bukan hanya tentang ilmu pengetahuan, tetapi juga tentang menciptakan dunia yang lebih baik untuk generasi mendatang.

Link blog teman saya : sblflyly

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mahasiswa bebas narkoba untuk mendukung Generasi Rahmatan lil alamin Unusa

Sosialisasi program LPKS

Learning Management System dan Sistem Informasi Manajemen (SIM) untuk Kesiapan Pendidikan Berbasis Digital di Unusa